Search

Bangladesh


     


INDONESIA-BANGLADESH PREFERENTIAL TRADE AGREEMENT (IB-PTA)


LATAR BELAKANG

Pertemuan Pendahuluan (Preliminary Meeting) Indonesia-Bangladesh PTA telah dilaksanakan di Jakarta pada 17 Januari 2018 dan secara resmi perundingan Indonesia-Bangladesh PTA (IB-PTA) diluncurkan di Dhaka pada 28 Januari 2018 di sela-sela Kunjungan Kenegaraan Presiden RI ke Bangladesh. Kedua negara telah menyepakati Terms of Reference (ToR) pada November 2018 dan telah menyelenggarakan pertemuan pertama TNC IB-PTA pada 27 Februari 2019 di Dhaka, Bangladesh.

CAKUPAN

Cakupan dalam perjanjian IB PTA hanya meliputi Perdagangan Barang (Trade in Goods).

PERKEMBANGAN

1. Perdagangan Indonesia-Selandia Baru tahun 2017 mencapai USD 1,18 miliar. Ekspor sebesar USD 437.8 juta, impor sebesar USD 751.1 juta dan defisit sebesar USD 313.3 juta.
2. Produk ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru tahun 2017 (dalam juta USD): 1) Oilcake and other solid residues (126,5); 2) Coal (27,4); 3) Wood, incl. strips and friezes for parquet flooring, not assembled (24,8); 4) New pneumatic tyres of rubber (18,1); 5) Toilet/facial tissue, towel, napkin (14,9).
3. Impor utama Indonesia dari Selandia Baru tahun 2017 (dalam juta USD): 1) Milk and cream (160,3); 2) Butter, incl. dehydrated butter and ghee, derived from milk (97,5); 3) Cheese and curd (71,3); 4) Recovered (waste and scrap) (39,6); 5) Chemical wood pulp (38,3).
4. Investasi Selandia Baru di Indonesia tahun 2017 sebesar USD 15,1 juta terdiri dari 71 proyek.

CHIEF NEGOTIATORS DAN TARGET PENYELESAIAN PERUNDINGAN

1. Perundingan TNC IB-PTA dipimpin oleh Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan untuk Indonesia dan Additional Secretary (Head of FTA Wing) of the Ministry of Commerce of Bangladesh untuk Bangladesh.
2. Perundingan IB-PTA ditargetkan dapat diselesaikan pada tahun 2022.

MANFAAT IB-PTA BAGI INDONESIA

Meningkatkan ekspor dan daya saing produk Indonesia di pasar Bangladesh dengan adanya pengurangan tarif di Bangladesh yang masih tinggi yang menjadi salah satu hambatan bagi eksportir Indonesia.