16 October 2019
Tangerang, 16 Oktober 2019 – Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Iman Pambagyo dan Komisioner Dagang Inggris untuk Asia Pasifik Natalie Black menandatangani Kerangka Acuan (Terms of Reference/TOR) Kajian Perdagangan (Trade Review) antara Indonesia-Inggris. Penandatanganan disaksikan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019 di ICE BSD City.
“Pelaksanaan kajian ini bertujuan untuk memetakan hubungan perdagangan dan investasi antar kedua negara saat ini serta mengidentifikasi sektor-sektor utama dan potensial yang dapat ditingkatkan. Selain itu, kajian ini juga bertujuan untuk menyusun peta jalan yang berisi rekomendasi kebijakan di masa depan,” terang Mendag.
Kajian Perdagangan akan dilakukan secara bersama oleh Kemendag RI dan Departemen Perdagangan Internasional Inggris dengan turut melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk konsultasi intensif dan para pelaku usaha.
Setelah penandatanganan ini, kedua negara telah menyepakati pertemuan pertama direncanakan dilakukan pada 9 Desember 2019 di London, Inggris. Kedua negara menargetkan penyelesaian laporan dan rekomendasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah pertemuan tersebut. Laporan dan rekomendasi akan disampaikan kepada Menteri Perdagangan masing-masing negara.
“Penandatanganan Kerangka Acuan hari ini menandakan semakin kuatnya hubungan perdagangan dan investasi kedua negara. Kedua negara memandang penting hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris. Sebagai negara anggota G20, Indonesia dan Inggris berpeluang memperbarui dan meningkatkan hubungan ekonomi,” ujar Iman.
Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, total perdagangan Indonesia-Inggris
pada tahun 2018 mencapai USD 2,7 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia
tercatat USD 1,5 miliar, sementara impor sebesar USD 1,2 miliar. Indonesia
mengalami surplus sebesar USD 0,3 miliar. Ekspor utama Indonesia ke Inggris pada
tahun 2018 adalah alas kaki dengan bagian atas kulit; bengkel tukang kayu dan
pertukangan kayu; alas kaki dengan bagian atas bahan tekstil; akumulator listrik; dan
kayu lapis. Sementara impor utama Indonesia dari Inggris adalah limbah dan skrap
besi; kendaraan bermotor; limbah dan skrap bekas; obat-obatan; dan perangkat
telepon.
Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional
Gedung Utama lantai 8. Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110, +62 23 528600 Ext. 36900 Fax. (021) 23528610
Copyright 2017