Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: controllers/Page.php
Line Number: 361
Backtrace:
File: /var/www/html/application/controllers/Page.php
Line: 361
Function: _error_handler
File: /var/www/html/index.php
Line: 315
Function: require_once
PERUNDINGAN LADA INTERNASIONAL
INTERNATIONAL PEPPER
COMMUNITY (IPC)
Indonesia merupakan penghasil lada
terbesar kedua di dunia dengan share produksi tahun 2016 sebesar 18%. Produsen
terbesar dunia adalah Viet Nam dengan share sebesar 40%. Sesuai data yang
dirilis oleh IPC pada pertemuan tahunan ke-45 di Kandy, Sri Lanka, November
2017, produksi Indonesia pada 2017 mencapai 70.000ton atau turun sekitar 6.67%
dari tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia pada (Jan-Nov) 2017 mencapai 39ribu ton
dengan nilai 221juta USD; sedangkan impor Indonesia pada (Jan-Okt) 2017
mencapai 756ton dengan nilai 4juta USD.
Tren harga lada internasional sejak 2015
mengalami penurunan dan mempengaruhi harga lada di Indonesia. Sesuai data yang
diambil dari IPC, per November 2017, harga lada hitam dunia turun 41% (MoM)
atau setara 7.109USD/MT; sedangkan harga lada putih turun 42% (MoM) atau setara
10.187USD/MT. Sementara itu, sesuai data Bappebti, Kemendag, harga di tingkat
petani pada lada hitam Lampung per 21 Des 2017 mencapai 45.000IDR/kg, sedangkan
harga lada putih Babel per 21 Des 2017 mencapai 73.000IDR/kg.
Indonesia merupakan negara anggota
International Pepper Community (IPC). Anggota penuh IPC saat ini terdiri dari
produsen lada dunia yaitu India, Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, dan Viet Nam;
serta Papua Nugini dan Filipina sebagai associate member. Sejak tahun 1976,
Sekretariat IPC berada di Jakarta. Fungsi IPC adalah untuk mendorong dan
melakukan koordinasi kegiatan dalam rangka memajukan industri dan perdagangan
lada di negara anggota.
Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional
Gedung Utama lantai 8. Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110, +62 23 528600 Ext. 36900 Fax. (021) 23528610
Copyright 2017